Senin, 24 September 2012

MAKALAH LINGKUP PROMOSI KESEHATAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN MENURUT SASARAN (ANAK BALITA)


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektor terkait termasuk swasta dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kesehatan ibu terkait dengan masalah kesehatan wanita. Wanita dengan perkembangan dan pertumbuhannya melalui masa bayi, anak, remaja, ibu (hamil, melahirkan, menyusui) dan usia lanjut. Berbagai peran yang dilakukan tenaga kesehatan lainnya. Bidan dapat berperan sebagai pelaksana, pengelola, peneliti dan pendidik. Sebagai pengelola, bidan memimpin kelompok atau masyarakat (peran pemimpin). Di samping mendidik, bidan dapat berperan sebagai penyuluh dan penasehat (konselor).
Sebagai promoter kesehatan yang merupakan salah peran bidan adalah memberikan penerangan dan pendidikan sesuai sasaran untuk meningkatkan kesehatan. Sasaran akan dapat menerima pelayanan kesehatan yang diberikan bila mereka memahaminya dengan baik serta menguntungkan bagi diri dan lingkungan mereka. Upaya untuk meyakinkan sasaran agar dapat menerima pelayanan kesehatan yang memberi manfaat bagi mereka tidak lain adalah melalui promosi kesehatan
Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah, tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat. Maka kami tertarik mengambil judul lingkup promosi kesehatan dalam praktek kebidanan menurut sasaran pad anak balita.


  1. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah perawatan pada anak balita tersebut ?
2.      Bagaimanakah perhatian gizi pada anak balita tersebut ?
3.      Aspek Promosi Kesehatan Terhadap Anak Balita ?

  1. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan pembaca dapat meningkatkan pengetahuan tentang lingkup promosi kesehatan dalam praktek kebidanan menurut sasaran pad anak balita.

  1. Manfaat
Manfaat penulisan ini antara lain :
1.      Dapat mengetahui pengertian promosi kesehatan.
2.      Pembaca mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan.
3.      Pembaca mengetahui bagaimana ruang lingkup  promosi kesehatan dalam kebidanan.






BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan :
1.      Menciptakan lingkungan yang mendukung
2.       Mengubah prilaku , dan
3.      Meningkatkan kesadaran.
Health Promotion is the process of enabling people to control over and improve their health ( WHO,1986 )
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan prilaku yang menguntungkan kesehatan ( Green dan Ottoson , 1998 )
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. ( Definisi yang selama ini dipakai oleh pusat promkes )
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok – kelompok potensial dimasyarakat, bahkan semua komponen masyarakat .
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensial setempat.
Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhu lingkunan, baik lingkungan fisik maupun nonfisik, tersebut kebijakan dan peraturan perundangan.
Promosi kesehatan di dunia dikenal sejak tahun 1980an, tetapi di indonesia baru dikembangkan sejak tahun 1995, sebagai pengambangan lebih lanjut dari ‘pendidikan” dan “penyuluhan” kesehatan.

B.     Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Anak Balita
Lingkup promosi kesehatan terhadap anak balita meliputi ASI, gizi /nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, interaksi, imunisasi, sosialisasi dan keamanan.Anak balita (umur 0-5 tahun) adalah salah satu sasaran pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan dalam promosi kesehatannya. Puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, memiliki data tentang anak balita di wilayah kerjanya. Data tersebut diperlukan untuk digunakan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan anak balita baik dilakukan oleh bidan maupun tenaga kesehatan lainnya khususnya dalam promosi kesehatan. Dengan promosi kesehatan pada balita, bidan diharapkan mampu memberikan penyuluhan kepada orang tua menyangkut perbaikan gizi, perbaikan kesehatan lingkungan, pengawasan tumbuh dan kembang anak.
Anggota keluarga, guru, taman kanak-kanak atau pengasuh anak diikutsertakan dalam kegiatan pembinaan kesehatan. Semua kegiatan dicatat dan dilaporkan ke puskesmas. Kegitan pelayanan dan pembinaan kesehatan anak balita akan berhasil dengan baik jika didukung oleh pemerintah desa, pemimpin dan orang terkemuka di masyarakat, termasuk dukun. Para ibu juga perlu didorong untuk memeriksakan kesehatan anaknya.
Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Anak Balita mencangkup berbagai macam aspek yang perlu di perhatikan dalam promosi pkesehatan dalam praktek kebidanan antara lain :
1.      Perawatan Kesehatan Anak Balita
Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Bidan yang bekerja di komunitas melakukan kegiatan pelayanan kesehatan anak balita di rumah (keluarga), Puskesmas/Puskesmas pembantu, Posyandu, Polindes dan Taman Kanak-kanak.
2.      Pelayanan kesehatan pada anak balita
a.       Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
b.      Penyuluhan pada orang tua, menyangkut perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengawasan tumbuh kembang anak
c.        Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya
d.      Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara menanggulanginya

3.      Kunjungan anak balita
Bidan berkewajiban mengunjungi bayi yang ditolongnya atupun yang ditolong oleh dukun di bawah pengawasan bidan di rumah.
a.       Kunjungan ini dilakukan pada minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya bayi bisa dibawa ke tempat bidan bekerja
b.       Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan
c.       Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai anak berumur 12 bulan
d.      Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai anak bet umur 24 bulan
e.       Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun.
4.      Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain:
a.       Pemeriksaan fisik anak ditakukan termasuk penimbangan berat badan
b.      Penyuluhan atau nasehat pada ibu tentang pemeliharaan kesehatan anak dan perbaikan gizi serta hubungan psiko sosial antar anak, ibu dan keluarga. Ibu diminta memperhatikan tumbuh kembang anak, pola makan dan tidur serta perkembangan prilaku dan sosial anak.
c.       Penjelasan tentang Keluarga Berencana
d.      Dokumentasi pelayanan
5.      Pemeriksaan kesehatan anak balita
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan umum anak:
a.       Bagaimana postur tubuhnya, kurus atau gemuk?
b.       Apakah da!am keadaan tenang? Mengantuk atau gelisah?
c.       Bagaimana kondisi psikologis anak, marah, cengeng atau ramah?
d.      Bagaimana kondisi kulit anak?
e.       Apakah sesak napas atau tidak?
f.        Bagaimanan kondisi matanya, cekung, ada kotoran, warna konjungtiva?
g.       Bagaimana kesan pertumbuhan anak? Apakah sesuai antara berat badan, tinggi badan, dan perkembangan mentalnya?
Beberapa hal yang perlu dilakukan pada pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut:
a.       Anak diperiksa dalam keadaan tanpa pakalan kecuali popok atau celana dalam
b.      Bila anak gelisah, pemeriksaan dilakukan di atas pangkuan ibu
c.        Ibu diminta membantu proses pemeriksaan agar berjalan lancar
d.      Berikan pengertian pada anak yang sudah besar dan mengerti tentang pemeriksaan
e.       Denyut nadi, suhu napas jangan lupa diperiksa




BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
        Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. 
        Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting untuk mengurangi AKI, AKA dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang pari purna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, deteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai seswuia dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi / pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.
  1. Saran
        Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan , diharapkan kepada dosen pembimbing dan pembaca dapat memberikan kritik serta saran pada makala kami ini.



DAFTAR PUSTAKA
bidanajaib. 2012. makalah promosi kesehatan terhadap ibu. blogspot.com
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/lingkup-promosi-kesehatan-dan.html
http://suhartinii.blogspot.com/p/image.html


























                                           




















KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas berkatdan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya, shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada nabi besar kita nabi Muhammad Saw.
Penyusun dapat meyelesaikan makalah mengenai " lingkup Promosi Kesehatan
", dalam praktek kebidanan menurut sasarannya “sesuai dengan judulnya makalah ini membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan  promosi kesehatan yang khususnya di tujukan kepada anak balita
Penyusun mengharapkan penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan serta informasi bagi pembaca mengenai judul tersebut.
Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada orang tua, dosen pembimbing, teman-teman, unit perpustakan kampus, serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen kesehatan yang telah memberikai pengarahan dalam pembuatan makalah ini kepada kami.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan, maka dari itu kritik serta saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan agar penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik.


Baturaja,    September 2012



Penyusun


















DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………..
Daftar Isi …………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang ……………………………………………………………
  2. Rumusan Masalah ………………………………………………………..
  3. Tujuan…………………………………………………………………….
  4. Manfaat ………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
  1. Pengertian Promosi Kesehatan ……………………………………..……
  2. Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Anak Balita……………………..
1.      Perawatan Kesehatan Anak Balita ………………………………..………………………
2.      Pelayanan kesehatan pada anak balita ………………………..………………………..
3.      Kunjungan anak balita ……………………………………………………………………………
4.      Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain …………
5.      Pemeriksaan kesehatan anak balita ………………………………….

BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan ……………………………………………………………….
  2. Saran ………………………………………………………………………

Daftar Pustaka

Minggu, 23 September 2012

Contoh surat Izin


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr7Vzfm2zRPCu7tCFZ0PgF6TCxu_81A6NxwtecdDTO29AJXS_vedxVhJnnHGf0kFwk7nUTDlRW9k6yGrO6i5Al5pgYn8SvEXpWvnCZLO_AQHE_nRBIvEiIvG1oYR0LyXes4edxmw2EjBo/s1600/Logo+unbara+Universitas+batu+Raja.jpgUNIVERSITAS BATURAJA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Konsentrasi Teknologi Informasi Komunikasi
Jl. Ratu Penghulu No. 02301 Karang Sari Telp. 326122
Baturaja OKU SUM-SEL 32115
---

Nomor                :      /TP/FKIP.UBR/IX/2012
Prihal                  :  Izin Observasi


Kepada Yth,
Kepala SMP Negeri 32 OKU
Di-
Baturaja

Dengan Hormat,
Kami mengharapkan bapak/ibu memberikan izin kepada mahasiswa FKIP program studi Teknologi Pendidikan Universitas Baturaja,

NO
Nama
NPM
1.
Anisa
10  22 140
2.
Intan purwanti
10 22  114

Untuk mengadakan observasi dalam lingkungan sekolah yang bapak/ibu pimpin guna menyelesaikan tugas mata kuliah pengelolaan sumber daya Pembelajaran dengan judul Jenis Sumber Daya Pembelajaran Tradisional Dan Inovatif,  
Kiranya dapat kami kemukakan bahwa hasil observasi yang pernah ditempuh tidak akan kami publikasikan kepada pihak luar, melainkan semata-mata hanya untuk  kepentingan intern Demikianlah atas bantuan dan kerja sama yang baik kami mengucapkan terimaksi.


Ka. Podi Tek.Pendidikan                                                                       Dosen Pembimbing


  Marlin Vitman, M.Pd                                                                            Ade Vidianti, S.Pd

Jumat, 17 Agustus 2012


Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar.....
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal - kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah. Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Minggu, 11 Maret 2012

TEKNIK PEMBACAAN PUISI
—————————————————-
MEMBACA PUISI
ioSumber: http://lumintu.multiply.com
“Puisi adalah seni dari segala seni,” adalah kutipan dari perkataan Popo Iskandar seorang pelukis dan budayawan dari Bandung.
Puisi adalah pernyataan dari keadaan atau kualitas hidup manusia. Membaca puisi berarti berusaha menyelami diri sampai ke intinya. Apabila seseorang ingin menikmati puisi, ia harus memiliki kemampuan untuk menempatkan dirinya sebagai penyair.
Ada sebuah cerita. Tersebut sang penyair Moh. Iqbal kelahiran Sialkot – Punjab 22 Februari 1873, keturunan dari Brahmana yang berasal dari Kashmir. Ia membacakan sebuah puisi karyanya di depan seorang filosof besar Prancis, yang ketika itu sakit lumpuh dan ia dapat terlompat berdiri dari kursinya, karena tergugah oleh keadaan isi puisi sang penyair (judul: LA TASUBU DZAHRA–Jangan Melalaikan Waktu). Isi puisi itu mengambil tema dari hadist Nabi.
Timbul pertanyaan pada diri kita, mengapa bisa terjadi seperti itu? Jawabnya tidak lain adalah, karena karya cipta sastra (terutama puisi) lebih dekat dengan kehidupan kita. Puisi digali dari kehidupan. Jadi, antara hidup dan puisi tak ada jarak pemisah, hidup adalah manifestasi puitis.
“Saya mencintai puisi,” kata sang penyair, “sebagaimana saya mencintai hidup ini.”
Bagaimana kita membaca puisi dengan baik dan sampai sasaran/tujuan makna dari puisi yang kita baca sesuai maksud Sang Penyair? Ada beberapa tahapan yang harus di perhatikan oleh sang pembaca puisi, antara lain:
Interpretasi(penafsiran/pemahaman makna puisi)
Dalam proses ini diperlukan ketajaman visi dan emosi dalam menafsirkan dan membedah isi puisi. Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata yang tersurat.
Vocal
Artikulasi
Pengucapan kata yang utuh dan jelas, bahkan di setiap hurufnya.
Diksi
Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
Tempo
Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
Dinamika
Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
Modulasi
Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
Intonasi
Tekanan dan laju kalimat.
Jeda
Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
Pernafasan
Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.
Penampilan
Salah satu factor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan meyakinkan (tidak demam panggung).
Gerak
Gerakan seseorang membaca puisi harus dapat mendukung isi dari puisi yang dibaca. Gerak tubuh atau tangan jangan sampai klise.
Komunikasi
Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa penonton.
Ekspresi
Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala aspek di atas dengan ekspresi yang pas dan wajar.
Konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
Dengan pemaparan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa membaca puisi bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi kita juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan memahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya puisi.